Jumat, 12 Oktober 2012

Level arsitektur ANSI-SPARC


*    


1 Terminologi standar dan arsitektur umum untuk sistem database diciptakan tahun 1971 oleh DBTG (Data Base Task Group) ditunjukkan oleh CODASYL (Conference on Data Systems and Languages)

1 DBTG mengenal kebutuhan untuk pendekatan 2 level dengan
1.      system view  è schema
2.      user views  è subschemas

1 ANSI-SPARC tahun 1975, memperkenalkan kebutuhan terhadap pendekatan 3 level dengan suatu data dictionary.

1 Bentuk suatu arsitektur 3 level terdiri dari :
1.  external level / view level
2.  conceptual level
3.      internal level / physical level



User 1

User 2

User n
External
level

View 1

View 2
……
View n






Conceptual
level



Conceptual
schema









Internal
level



Internal
schema









Physical data organization









Database




External level
Pandangan (view) pemakai terhadap database. Level ini menggambarkan bagian database yang relevan untuk pemakai tertentu

-          External level berisi sejumlah external view yang berbeda terhadap database.
-          Setiap user mempunyai suatu pandangan dari ‘real world’ disajikan dalam bentuk yang familiar untuk user tersebut.
Conceptual level
Komunitas view dari database. Level ini menggambarkan data apa yang disimpan dalam suatu database dan hubungan sejumlah data

-          Level menengah dalam arsitektur 3 leval adalah conceptual level.
-          Level ini berisi struktur logikal dari database keseluruhan
-          Conceptual level menyajikan:
a.       semua entity, atribut dan hubungannya
b.      batasan pada data
c.       informasi semantic tentang data
d.      informasi keamanan dan integritas
-          Conceptual level mendukung setiap external view


Internal
level
Representasi fisik database pada suatu komputer. Level ini menggambarkan bagaimana data disimpan dalam suatu database

-          Internal level meliputi implementasi fisikal dari database untuk mencapai hasil run-time yang optimal dan utility tempat penyimpanan. 
-          Hal ini meliputi stuktur data dan organisasi file yang digunakan untuk menyimpan data pada media penyimpanan.
-          Internal level dikonsentrasikan pada:
a.       alokasi tempat penyimpanan terhadap data  dan index
b.      gambaran terhadap penyimpanan record (ukuran untuk item data yang disimpan)
c.       penempatan record
d.      teknik kompresi data dan enkripsi data


*      Schema, Mapping dan Instances


1.      Schema


1  Gambaran kesluruhan dari database disebut dengan database schema
1  Ada 3 jenis schema yang berbeda dalam suatu database dan masing-masingnya didefinisikan menurut arsitektur 3 level abstraksi tersebut.
o   Level tertinggi mempunyai beberapa external schema (juga subschema) yang berhubungan dengan view terhadap data yang berbeda-beda
o   Pada conceptual level, kita mempunyai conceptual schema. Pada conceptual schema menggambarkan semua item data dan hubungan antara item data bersama dengan batasan integritas. Dan hanya ada satu conceptual schema per database.
o   Level terendah dari abstraksi, kita mempunyai internal schema.  Internal schema merupakan uraian lengkap dari model internal, yang berisi definisi terhadap record yang disimpan, metoda terhadap representasi, data field, skema index dan hashing yang digunakan. Dan hanya ada satu internal schema.

2.      Mapping


1  DBMS bertanggung jawab untuk memetakan antara ketiga jenis schema tersebut.
1 Conceptual schema direlasikan ke internal schema melalui suatu conceptual /internal mapping. Dalam hal ini memungkinkan DBMS dapat medapatkan record aktual atau kombinasi record dalam penyimpanan fisik
1  Setiap external schema direlasikan ke conceptual schema oleh external/conceptual mapping. Dalam hal ini memungkinkan DBMS untuk memetakan nama dalam pandangan pemakai atas bagian yang relevan dari conceptual schema.

External view 1

External view 2

NoBP
Nama
TglLahir
Alamat

NoBP
Nama
ProgStudi











Conceptual level
NoBP
Nama
TglLahir
Alamat
Agama
ProgStudi



Internal level
struct MHS {
  int   NoBP;
  char Nama [25];
  struct date Date_of_Birth;
  char Alamat [30]
  struct MHS *next;
};

index NoBP; index ProgStudi 






pointer ke record MHS berikutnya

mendefinisikan index MHS

3.       Instance


1  Data dala database pada beberapa maksud dalam waktu tertentu disebut dengan database instance




Data Independence

1  Tujuan utama dari arsitektur 3 level tersebut adalah untuk menyediakan data independence, dimana level diatasnya tidak berpengaruh oleh perubahan untuk level dibawahnya.
1  Ada 2 jenis data independence:
1. Logical data independence
2. Physical data independence

Logical data independence
Logical data independence menunjuk kepada kekebalan dari external schema untuk perubahan-perubahan dalam conceptual schema

-          Perubahan conceptual schema, seperti: memungkinkan penambahan atau penghapusan entiti, atribut atau relationship (hubungan) tanpa harus mengganti external schema atau harus menulis kembali program aplikasi yang sudah ada.



·         Setiap himpunan entitas dan relasi dalam E-R Diagram terdapat suatu tabel yang unik yang ditandai dengan nama yang berkorespondensi dengan himpunan entitas, atau himpuna relasi
·         Setiap tabel memiliki sejumlah kolom yang ditandai dengan suatu nama yang unik


E-R Diagram

Representasi dari suatu himpunan Strong Entity

·         E adalah suatu himpunan strong entity dengan diskripsi serangkaian attribut a1, a2, ... an, maka dapat direpresentasikan dengan suatu tabel yang bernama E dengan n kolom dimana setiap kolom berkoresponden dengan setiap attribut
·         Suatu tabel akan berisi cartesian product dari nilai yang mungkin ada dalam attribut untuk suatu himpuna entitas.

Account-number
balance

customer-name
social-seciruty
street
customer-city
245
1000

Oliver
458-14-756-14
Main
Harrison
458
2500

Harir
578-78-789-44
North
Rye
756
30000

Mary
758-25-468-11
Park
Harison
256
45000

Brill
354-87-156-78
Nassa
Princeton

Account Table

Customer Table
Account-number
transcation-number
date
amount

245
5
11 May 1990
50

465
11
17 June 1990
+70

748
103
28 December 1990
-100


Transaction table

















Account-number
transcation-number
date
amount
245
5
11 May 1990
50
465
11
17 June 1990
+70
748
103
28 December 1990
-100

Transaction table
Representasi dari Weak-Entity

·         A adalah suatu himpunan weak-entity dengan attribut a1, a2, ..., an, B adalah suatu himpunan strong entity dimana A tergantung dengannya, dengan primary key b1, b2, ..., bn, maka untuk meprepresentasikan himpunan entitas A adalah dengan membentuk tabel dengan kolom-kolom yang berupa himpunan
{a1, a2, .... an) È {b1, b2, ... , bn}

Representasi dari himpunan Relationship

·         R adalah suatu himpunan relasi yang melibatkan himpunan entitas yang terdiri E1, E2, ... E3 , Attribute(R) terdiri dari n attribut, maka untuk merepresentasikan ini dibentuk suatu tabel dengan nama R dengan n kolom dimana setiap kolom berkorespondensi dengan setiap attribut

Generalisasi

·         Generalisasi digunakan untuk meng.... kesamaan tipe diantara entitas yang lebih rendah tingkatannya dan menyembunykan perbedaannya.
·         Suatu yang nyata dibuat dengan suatu pewarisan atau inheritance
·         Terdapat dua metode yang berbeda untuk pentransformasian suatu E-R diagram yang menerapkan generalisasi ke dalam bentuk tabular
  1. Buat suatu tabel untuk himpunan entitas yang memiliki level lebih tinggi, untuk setiap himpunan entitas yang lebih rendah, buat suatu tabel yang memuat suatu kolom untuk setiap attribut-attribut dari entitas tersebut ditambah satu kolom untuk setiap primary key

  1. Tidak membuat suatu tabel untuk himpunan entitas yang lebih tinggi, melainkan, untuk setiap himpunan entitas yang lebih rendah, buat suatu tabel dengan menyertakan suatu kolom untuk setiap attribut dari entitas tersebut ditambah kolom untuk setiap attribut dari himpunan entitas yang lebih tinggi



*      Prosedur Inferensi Tekstual

Prosedur inferensi tekstual ini dimaksudkan untuk menderivasi aturan-aturan dan konsep-konsep dari wahyu secara sistematis dan memadai. Ada empat langkah yang harus dilewati dalam prosedur ini, yaitu:
1.      Mengindentifikasi teks (al-Qur’an dan Sunnah) yang relevan dengan persoalan yang sedang dibahas. Tetapi identifikasi ini tidak semata-mata inventarisasi, tetapi mencakup pula analisis dan pendalaman linguistik secara tematis.
2.      Memahami (menafsirkan) makna pernyataan teks secara memadai dan relevan baik secara individual (leksikal) maupun dalam kaitanya dengan yang lain (secara kontekstual).
3.      Menjelaskan (ta’lil) terhadap teks, yaitu mengidentifikasi causa efisien (‘illah) yang menjadi dasar adanya perintah atau petunjuk dalam teks. Ini bertujuan mengindentifikasi sifat umum yang dimiliki oleh benda yang berbeda-beda yang menjustifikasi acuan pengunaan term yang sama sebagai langkah awal menemukan prinsip-prinsip universal yang mengatur berbagai pernyataan syari’ah.
4.      Membangun suatu aturan dan konsep umum yang diderivasi dari teks. Ini dapat dicapai dengan proses abstraksi terus-menerus, sehingga aturan/konsep hasil derivasi dari teks itu dapat dimasukkan ke dalam aturan lain yang  memiliki tingkat abstraksi lebih tinggi.[1]

Secara sederhana dapat digambarkan dalam ragaan di bawah ini:
Ragaan Prosedur Inferensi Tekstual[2]
 

















*      Abstraksi Data

Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana
sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehingga menyerupai kondisi
yang sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari. Sebuah DBMS seringkali
menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan dipelihara
(diolah) dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna
dalam menggunakan DBMS tersebut. Karena itu seringkali data yang terlihat oleh
pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.

Ada 3 (tiga) tingkatan atau level dalam abstraksi data ini :

1. Level Fisik (Physical Level)
Level abstraksi data yang paling rendah, yang menggambarkan bagaimana
(how) data disimpan dalam kondisi sebenarnya. Level ini sangat kompleks
karena struktur data dijelaskan secara rinci.

2. Level Konseptual (Conceptual Level)
Level ini menggambarkan data apa (what) yang disimpan dalam database dan
menjelaskan bagaimana hubungan antar datanya secara keseluruhan. Seorang
pengguna dalam level ini dapat mengetahui bahwa data mahasiswa disimpan
pada tabel mahasiswa, tabel krs, tabel transkrip dan lain sebagainya. Level ini
biasa di pakai oleh seorang Database Administrator (DBA).

3. Level Pandangan (View Level)
Ini merupakan level yang tertinggi, hanya menggambarkan sebagian saja dari
keseluruhan database sesuai dengan kebutuhan pengguna. Misalnya : Bagian
keuangan hanya membutuhkan data keuangan, jadi yang digambarkan hanya
pandangan terhadap data keuangan saja, begitu juga dengan bagian
akuntansi, hanya membutuhkan data akuntansi saja. Jadi tidak semua
pengguna database membutuhkan seluruh informasi yang terdapat dalam
database tersebut.

Hubungan antara ketiga level tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut :


     View 3
    Bag. HRD
 
       View 2
Bag.Akuntani

 
        View 1
Bag. Keuangan
 
                                      











                                                            

   LevelFisik
 


        Level
  Konseptual
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar